Manajemen Harapan

photograph3mmen-108

Saya punya adik yg duduk di bangku kelas tiga. 17 agustus lalu -sebagaimana anak lain- adik saya ikut lomba di kampung. Dan walhasil, beberapa hadiah bisa disabetnya spt tas, buku, dan alat tulis. Hehe..Adik saya mmang cekatan klo soal lomba. Suatu saat pas lomba akan berlangsung saya perhatikan adik saya ini tampak sumringah dgn mata berbinar2. bila sudah bgitu saya mengerti, pasti adik saya sedang bersemangat sekali. Dan memang, Hari-hari perlombaan adalah hari penuh semangat bagi adik saya.

Kalo dipikir-pikir, apa sebenarnya yang memicu adik saya shingga bersemangat sekali pada 17 agustusan tersebut? Jawabnya; “Harapan”, ya! harapan bisa memenangkan lomba. Harapan untuk mendapat hadiah. Benar! Harapan adalah pemicu semangatnya. Cukup dgn membayangkan kemenangan, pujian keluarga, dan hadiah yg akan diraihnya, adik saya bisa langsung antusias dan bersemangat.

Hem. Klo mau dibahas lbih jauh, mungkin ini pula alasan mengapa teman-teman saya -termasuk saya sendiri- mau bertahan dalam menempuh pendidikan panjang yg melelahkan smpai lulus spt skrg. Juga mengapa orang rela berdesak-desakan dalam sebuah antrian panjang. “harapan”, itulah kata kuncinya. Kita tetap bertahan mengurusi sesuatu karena ada yang kita harapkan didalamnya. Jika sudah putus harapan dari sesuatu ini, kita cenderung ingin putus hubungan darinya. Demikian juga hubungan kita dgn orang lain, dan apapun dalam hdup ini.

Lalu bagaimana jika harapan itu tidak menjadi kenyataan? Bagaimana jika kenikmatan diujung sebuah perjalanan tidak seindah yang diidamkan? Padahal itu sering terjadi dalam kehidupan, bahwa impian rupanya jauh dari kenyataan.

Inilah perlunya manajemen harapan. Yakni agar kita tidak mudah berputus asa atau menjadi lemah lantaran pikiran-pikiran semacam itu. agar kita tetap bersemangat dalam berusaha, dan tetap bersyukur dgn apa yg mampu kita capai nantinya. Coba bayangkan jika kita tidak pandai memanajemen harapan. Mungkin tidak satupun prestasi yang mampu dibuat. Karena belum seberapa kita melangkah, hati sudah ciut pada kemungkinan gagal. Belum seberapa ujiannya, jiwa sudah melemah karena pesimis akan berhasil. Lalu bagaimana mungkin kita menjadi orang besar kalo daya berharapnya kecil. Padahal semangat juang itu setara dengan kekuatan berharapnya.

Salah satu trik manajemen harapan yang umum dipake diperusahaan-perusahaan adalah adanya jenjang karir yang jelas. Dengan mengetahui adanya jenjang karir, karyawan akan lebih terdorong untuk bekerja sebaik-baiknya demi bisa dipromosikan untuk naik jabatan yang tentunya naik pula pendapatan.

Nah itu kalo diperusahaan. Bagaimana kalo yang didalam keseharian kita –yang notabene tidak ada jenjang karir- bagaimana trik agar kita tetap bersemangat dalam membiasakan suatu amalan baik? Jawabanya adalah membuat multi tujuan dalam setiap amalan baik yang ingin kita jadikan kebiasaan. Misal olahraga. Kalo kita ingin tetap semangat berolah raga, maka hal pertama yang perlu kita miliki adalah multi tujuan dari melakukan olah raga. Yakni kita olah raga bukan hanya untuk sehat. Tapi juga Harapan untuk mempunyai otot yg kuat. Harapan untuk bisa tetap fit pada saat bekerja. dan semacamnya. Begitupun dalam dunia lain misal perdagangan yang memang tidak ada jenjang karirnya. Pedagang perlu menetapkan multi tujuan. Berdagang untuk mendapat uang, berdagang untuk menafkahi keluarga, berdagang agar kaya dan bisa membantu orang lain. Berdagang untuk mengembangkan hobby. Dll.

Dengan membuat multi tujuan inilah kita membuat pekerjaan seakan-akan menjadi sesuatu yang amat menarik dan penting bagi kita.

Perlu diingat, dalam manajemen harapan dibutuhkan paling tidak dua jenis harapan, yakni harapan tersulit dan harapan termudah. Misal kita mengarang sebuah buku, harapan tersulitnya “kita ingin merubah ideologi dunia”. Dan harapan termudahnya ini sekedar hobby saja. Dengan adanya dua jenis harapan ini akan berkurang resiko frustasi. Sebab meski kita tidak mendapat harapan yang satu, namun harapan yang lain tetap kita dapatkan. Disisi lain, dengan adanya “harapan tersulit” maka kita terdorong untuk berbuat seoptimal mungkin. Lain halnya bila Cuma ada “harapan termudah”, maka kita cenderung berbuat ala kadarnya.

Dengan adanya multi tujuan niscaya semangat kita dalam beramal dan berusaha akan tetap stabil.

<> memen.wordpress.com <>

Keuntungan Menjadi Pribadi Yang Dipercaya

memen.wordpress

“Jadilah kamu pribadi yg dipercaya. Maka orang tetap akan percaya meskipun sesekali kamu membohongi mereka”.

Inilah ungkapan unik yang bikin saya tergelitik. Bagaimana tidak, ungkapan ini isinya benar meskipun prakteknya salah. Malah termasuk menyimpang. tapi karena menurut saya secara teori benar, jadi! cukup menarik untuk dibahas.

Memang tak bisa dipungkiri, kepercayaan itu ibarat tabungan. Anda tau tabungan kan? Kita bisa melakukan penyetoran dan bisa pula penarikan. Makin besar tabungan makin besar dana yg bisa kita belanjakan. Demikian juga “kepercayaan”, Semakin besar tabungan kepercayaan yang kita setor di hati seseorang, maka semakin besar pula kemampuan kita membohongi orang tersebut. Saya tidak sedang mengajarkan bagaimana membohongi orang lain. Saya hanya ingin mengatakan; kepercayaan yang merupakan lingkup spiritual –bahkan bisa dijabarkan dengan persamaan matematika sederhana. Jika engkau memiliki angka delapan maka engkau bisa membelanjakan angka delapan tersebut, tidak peduli angka delapan itu kamu gunakan untuk kebaikan atau untuk kejahatan. Makin besar tabungan kepercayaan yang kamu miliki, makin besar pula kemampuan kamu untuk membohongi.

Jadi masalah pentingnya adalah menjadi orang yang dipercayai terlebih dahulu. Masalah apakah kita akan terus menabung kepercayaan dihati orang lain ataukah kita akan membelanjakan kepercayaan tersebut dengan membohonginya –itu perkara kedua, dan itu urusan pribadi masing-masing dengan Tuhannya. Yang jelas jadilah pribadi yang dipercayai terlebih dulu. Dan mulailah segala aktivitas sosial dengan meraih kepercayaan orang kepada diri kita. Dan sst..! tahukah anda bahwa orang-orang yang rajin menabung kepercayaan itu, pada akhirnya dia akan merasa berat untuk menipu. Karena pada akhirnya dia sadar bahwa menjadi pribadi yang terpercaya itu rupanya menyenangkan, jadi! ngapain juga BERALIH PROFESI MENJADI PENIPU.

<memen.wordpress.com>

 

 

Sarana Menggapai Hidup Bahagia

Syekh Abdurrahman bin Nashir Al Sa’dy rahimahulloh, salah seorang ulama besar yang banyak bergerak dibidang dakwah dan penulisan buku, baik dalam masalah akidah, tafsir maupun ilmu-ilmu syariat yang lain.

Pada makalah kali ini akan kami turunkan nukilan dari salah satu tulisan beliau yang sangat bagus dengan harapan semoga bisa menjadi bahan renungan dan acuan kita semua untuk menggapai kebahagiaan hidup yang selalu kita idam-idamkan. Berikut ini cuplikan dari tulisan beliau:

Sesungguhnya ketenangan hati dan kesenangannya serta hilangnya rasa gundah dan resah merupakan keinginan setiap orang. Karena dengan demikian akan tercapai kehidupan yang tenteram, bahagia dan sejahtera. Untuk mencapai hal-hal tersebut diperlukan sarana-sarana yang bersifat religius, alami dan logika yang kesemuanya tidak akan dapat dicapai kecuali oleh seorang mu’min. Adapun selain mereka, walaupun dapat diraih salah satunya itupun setelah para pemikir mereka menguras pikirannya untuk itu akan tetapi masih banyak hal lain yang terlewatkan yang lebih bermanfaat dan utama baik di dunia ini atau kehidupan berikutnya. Disini akan kami sebutkan beberapa sarana penting yang dengan izin Alloh seorang muslim akan bisa menggapai kebahagiaan hidupnya baik di dunia maupun diakhirat.

1. Iman dan amal Saleh

2. Berbuat baik kepada sesama makhluk

3. Sibuk dengan pekerjaan atau ilmu yang bermanfaat

4. Memusatkan pikiran untuk melakukan pekerjaan hari ini dan tidak dihantui oleh pikiran-pikiran masa depan atau kesedihan masa lalu

5. Memperbanyak zikir kepada Alloh ta’ala

6. Sering menyebut nikmat-nikmat Alloh, baik yang nampak maupun tersembunyi

7. Melihat orang-orang yang berada di bawahnya dan tidak melihat orang-orang yang ada di atasnya

8. Melupakan berbagai penderitaan masa lalu yang tidak dapat ditolak

9. Berdoa dengan doa yang dipanjatkan Rasululloh

10. Memperkirakan kemungkinan terburuk yang akan menimpanya kemudian menguatkan diri untuk siap menerimanya

11. Tidak panik dan larut dalam bayangan-bayangan buruk

12. Bergantung kepada Alloh dan bertawakkal kepada-Nya

13. Pandai dalam bergaul

14. Tidak tenggelam dalam kesedihan mendalam

15. Membandingkan kenikmatan yang diterima dengan kesulitan yang diderita

16. Perilaku buruk orang lain terhadap anda sesungguhnya merugikan dirinya sendiri

17. Berpikir positif

18. Tidak mengharapkan balasan dan penghormatan kecuali dari Alloh

19. Menjadikan semua hal bermanfaat berada di depan mata anda dan berusaha untuk mewujudkannya

20. Mengatasi sebuah masalah saat itu juga untuk kemudian berkonsentrasi terhadap masa depan

21. Mendahulukan perbuatan yang paling penting dan paling disukai

Subhanalloh…. Ada Sungai dalam Laut..! (pic and video)

Maha Suci Allah yang Maha Menciptakan
Sungai dalam Laut

“Akan Kami perlihatkan secepatnya kepada mereka kelak, bukti-bukti kebenaran Kami di segenap penjuru dunia ini dan pada diri mereka sendiri, sampai terang kepada mereka, bahwa al-Quran ini suatu kebenaran. Belumkah cukup bahwa Tuhan engkau itu menyaksikan segala sesuatu. ” (QS Fushshilat : 53)

“Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan) ; yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al Furqan:53)


Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton rancangan TV `Discovery’ pasti kenal Mr.Jacques Yves Costeau , ia seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke perbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat filem dokumentari tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton di seluruh dunia.

Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di bawah laut, tiba-tiba ia menemui beberapa kumpulan mata air tawar-segar yang sangat sedap rasanya kerana tidak bercampur/tidak melebur dengan air laut yang masin di sekelilingnya, seolah-olah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya.

Fenomena ganjil itu memeningkan Mr. Costeau dan mendorongnya untuk mencari penyebab terpisahnya air tawar dari air masin di tengah-tengah lautan. Ia mulai berfikir, jangan-jangan itu hanya halusinansi atau khalayan sewaktu menyelam. Waktu pun terus berlalu setelah kejadian tersebut, namun ia tak kunjung mendapatkan jawapan yang memuaskan tentang fenomena ganjil tersebut.

Sampai pada suatu hari ia bertemu dengan seorang profesor Muslim, kemudian ia pun menceritakan fenomena ganjil itu. Profesor itu teringat pada ayat Al Quran tentang bertemunya dua lautan ( surat Ar-Rahman ayat 19-20) yang sering diidentikkan dengan Terusan Suez . Ayat itu berbunyi “Marajal bahraini yaltaqiyaan, bainahumaa barzakhun laa yabghiyaan.. .”Artinya: “Dia biarkan dua lautan bertemu, di antara keduanya ada batas yang tidak boleh ditembus.” Kemudian dibacakan surat Al Furqan ayat 53 di atas.


Selain itu, dalam beberapa kitab tafsir, ayat tentang bertemunya dua lautan tapi tak bercampur airnya diertikan sebagai lokasi muara sungai, di mana terjadi pertemuan antara air tawar dari sungai dan air masin dari laut. Namun tafsir itu tidak menjelaskan ayat berikutnya dari surat Ar-Rahman ayat 22 yang berbunyi “Yakhruju minhuma lu’lu`u wal marjaan” ertinya “Keluar dari keduanya mutiara dan marjan.” Padahal di muara sungai tidak
ditemukan mutiara.

Terpesonalah Mr. Costeau mendengar ayat-ayat Al Qur’an itu, melebihi kekagumannya melihat keajaiban pemandangan yang pernah dilihatnya di lautan yang dalam. Al Qur’an ini mustahil disusun oleh Muhammad yang hidup di abad ke tujuh, suatu zaman saat belum ada peralatan selam yang canggih untuk mencapai lokasi yang jauh terpencil di kedalaman samudera. Benar-benar suatu mukjizat, berita tentang fenomena ganjil 14 abad yang silam
akhirnya terbukti pada abad 20. Mr. Costeau pun berkata bahawa Al Qur’an memang sesungguhnya kitab suci yang berisi firman Allah, yang seluruh kandungannya mutlak benar. Dengan seketika dia pun percaya.

Jika anda seorang penyelam, maka anda harus mengunjungi Cenote Angelita, Mexico. Disana ada sebuah gua. Jika anda menyelam sampai kedalaman 30 meter, airnya air segar (tawar), namun jika anda menyelam sampai kedalaman lebih dari 60 meter, airnya menjadi air asin, lalu anda dapat melihat sebuah “sungai” di dasarnya, lengkap dengan pohon dan daun daunan.

Setengah pengkaji mengatakan, itu bukanlah sungai biasa, itu adalah lapisan hidrogen sulfida, nampak seperti sungai… luar biasa bukan? Lihatlah betapa hebatnya ciptaan Allah.

Sumber Referensi :

1. Dari Ebook :

BUKTI KEBENARAN QURAN

AL-REHAILI, Abdullah M.

Bukti Kebenaran Quran / oleh Abdullah M. al-Rehaili. – Yogyakarta: Tajidu Press, 2003

160 hlm.

ISBN 979-3I89-01-8

Hak Cipta 2003 pada © Abdullah M. al-Rehaili

Judul Asli: This is The Truth, Newly Discovered Scientific Focts Revealed in the Quran & Authentic Hadeeth (Wolrd Supreme Council for Mosques Affairs Commission on Scientific Sign of Qur’an and Sunnah at Muslim World League Makkah al­Mukarramah and Alharamain Islamic Poundation, Third Edition, Riyadh, 1999)

2.http://www.cenoteangelita.com/cenote_info.htm

3. Dari Berbagai  Sumber…

=====================================================================

Masih Banyak Lagi Bukti Kebenaran AlQuran lihat VERSI LEBIH LENGKAP >> DOWNLOAD EBOOK DIBAWAH INI

EBOOK

” BUKTI KEBENARAN ALQURAN “

Created by

AL-REHAILI, Abdullah M.

Bukti Kebenaran Quran / oleh Abdullah M. al-Rehaili. – Yogyakarta: Tajidu Press, 2003

sumber:http://ivandrio.wordpress.com/2010/03/07/subhanallah-ada-sungai-dalam-laut/

berikut videonya

Rahasia Bulan : Hakikat Nama Dalam Kalender Hijriyah

“Mereka bertanya kepada engkau tentang hilal. Katakanlah hilal itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (tanda pelaksanaan) haji” (Al-Baqarah : 189)

Segala puji bagi Alloh yang hanya kepadaNya kita brtasbih, dan hanya kepadaNya pula kita memohon ampun dan berlindung dari segala dosa, kesalahan, dan dari jeleknya amal-amal kita. Sungguh barangsiapa yang Alloh beri petunjuk maka tak ada yang dapat menyesatkannya. Dan barangsiapa yang Alloh biarkan tersesat, maka siapa lagi yang dapat memberinya petunjuk.

Sahabat-sahabat Rahimakumulloh. Telah diilmui oleh sebahagian kaum muslimin bahwasanya Almuharrom adalah bulan termulia setelah Ramadhon. Ia adalah Syahrulloh, Bulan yang dinisbatkan Rasululloh sebagai bulan Alloh. Penisbatan ini tentu mengandung makna yang besar sehingga sepatutnyalah kita menggali lebih dalam fadhilah yang ada didalamnya. Satu fadhilah yang disunnahkan Rasululloh dan telah diketahui umumnya muslimin adalah shaum pada hari tasu’a dan asyura (hari ke-9 dan ke-10) dimana keutamaannya adalah penghapusan dosa setahun yang lalu, dan meski kaum yahudi pun berpuasa asyura sebagai syukur mereka sebab dihari itu Nabi Musa dan bani israil diselamatkan Alloh dan fir’aun beserta kaumnya ditenggelamkan, tapi sesungguhnya kita kaum muslimin yang lebih berhak untuk berpuasa atas itu. Maka berpuasalah dan selisihi mereka dengan berpuasa pula pada tanggal 9 nya.

Sahabat-sahabat sekalian.. berbicara tentang bulan maka ketahuilah, sesungguhnya bulan disisi Alloh itu adalah 12 bulan sejak Langit dan Bumi diciptakan sebagaimana firmanNya :

Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Alloh adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Alloh di waktu Dia menciptakan langit dan bumi (At-Taubah : 36)

Dan 12 bulan tersebut adalah bulan yang sesuai dengan kalender Hijriyah. Inilah penanggalan yang sesuai dengan syariat dan sesuai dengan fitrah zamaan karena menilik pada hilal/bulan sabit. Penanggalan ini menjadi resmi sebagai kalender Islam sejak di putuskan Umar Ibn Khattab dalam syuro bersama para sahabat pada tahun keempat masa kekhalifahanya. Tapi sangat disayangkan, sedikit sekali dari generasi Islam zaman ini yang menghapal penanggalan tersebut, sebaliknya mereka begitu hapal dengan kalender masehi yang notabene penanggalan As-Syams (matahari) dan bukan dari Islam (nama2 bulan masehi tak pernah disebutkan baik dlm AlQuran, Sunnah, Maupun Ijma, termasuk juga penetapan bulan secara AsSyams versi  kabisat tidak dikenal dlm Islam). adapun penanda waktu berdasar matahari memang ada disebutkan dalam AlQuran dan tetap dipakai dalam Islam, tapi berlaku sebagai penanda harian seperti waktu sahur berbuka dan sholat.

Karena itulah saya hendak berbagi pengetahuan tentang bulan-bulan dalam Islam. yang digali dari nash-nash yang sohih agar kita kaum muslimin semakin mencintai agama kita, yakni dengan mengenal nama-nama bulan hijriah termasuk makna yg ada dibalik nama-nama tersebut. Semoga bisa dihapalkan sebagai pengetahuan penting dalam agama kita.

Bila dinamakan dan disusun menurut dalil yang sohih maka ke12 bulan tersebut adalah sebagai berikut :

___________________________________________________________________________

1. Almuharrom

(bulan pertama dalam kalender hijriyah. Sebagian muslimin menyebutnya Muharram. Padahal sebutan yang paling tepat sebagaimana Rasululloh menyebutnya adalah Almuharrom. Yakni ada kata “Al” didepannya dan ini telah dibahas ulama. Nama ini secara lughot/bahasa bermakna “yang diharamkan”. Dan secara istilah maksudnya “diharamkannya menumpahkan darah dan berperang”. Pengharaman perang ini sendiri dihapuskan karena berlaku dahulu di awal perjuangan Islam. Lihat Al-Baqarah : 194)

___________________________________________________________________________

2. Shafar

(bulan kedua dalam Hijriyah. Secara lughot artinya “kuning atau kosong”. Secara istilah adalah bulan dimana para lelaki arab pergi merantau dan sibuk dengan aktivitas perniagaan dan perang)

___________________________________________________________________________

3. Rabi’ul Awwal

(berasal dari kata Rabi’ secara lughot artinya “menetap”. Secara istilah disebut Rabi’ karena urf orang arab adalah mereka kembali dari perantauan pada bulan ini. Dibulan ini pula sebenarnya Rasululloh melakukan hijrah dan bukan di bulan Almuharrom. Lalu mengapa penanggalan dimulai di bulan Almuharrom? Jawabnya; karena para sahabat mngetahui bahwa niat Rasululloh untuk hijrah telah ada sejak Almuharrom dan urusan umat Islam terkait manasik haji selesai di Almuharrom maka Almuharrom dianggap bulan permulaan dalam banyak perkara)

___________________________________________________________________________

4. Rabi’ul Akhir

(disebut juga Rabi’ul At-Tsaaniyah. Secara urf dibulan ini para lelaki arab menetap untuk terakhir kalinya untuk kemudian melakukan perantauan kembali)

___________________________________________________________________________

5. Jumaadal Ulaa

(berasal dari kata “jumaad” yang artinya “kering” dan Ulaa artinya pertama. Dinamakan demikian karena di bulan ini biasanya awal musim kemarau)

___________________________________________________________________________

6. Jumaadal At-Tsaaniyah

(dinamakan demikian karena biasanya penghabisan musim kemarau)

___________________________________________________________________________

7. Rojab

(berarti “mulia”. Orang arab menamakan demikian karena pada masa jahiliyah dulu dibulan ini dilakukan adat-adat pemuliaan seperti qurban, far’a, dan atirah. Lalu Islam datang dan menghapusnya maka dibulan ini biasanya dilakukan ziarah ke baitul haram dalam keadaan aman. nama lain bulan ini adalah Syahru Mudhor)

___________________________________________________________________________

8. Sya’ban

(artinya “berkelompok-kelompok” yakni dibulan ini para lelaki terserak-serak dengan bermacam-macam urusan. ada yang mencari air, ada yang berniaga, ada yang pergi kelembah-lembah, dsb)

___________________________________________________________________________

9. Ramadhon

(artinya “terbakar”. Dinamakan demikian karena matahari dibulan ini begitu terik. Ramadhon adalah satu-satunya bulan yang disebut secara tersurat dalam Al-Quran. Sebutan lain yang rajih adalah Syahrus Shiyaam dan Syahrul Quraan)

___________________________________________________________________________

10. Syawal

( artinya “meningkat” atau “keatas”. Dinamakan demikian karena orang arab umumnya meningkat girohnya dibulan ini setelah bulan sebelumnya diuji dengan hari-hari yang terik. Mereka menampakkan kegembiraan dan semangat hidup yang berapi-api dan saling berlomba-lomba dibulan ini)

___________________________________________________________________________

11. Dzulqa’dah

(berasal dari dua kata yakni “dzul = pemilik” dan “qa’dah = tempat duduk”. Dinamakan demikian karena pada hari-hari dibulan ini kebanyakan orang-orang arab beristirahat dari aktivitas yang melelahkan dibulan lalu)

___________________________________________________________________________

12. Dzulhijjah

(artinya pemilik haji. Dinamakan demikian karena manusia meyakini bahwa umat para Nabi sejak Nabi Adam melaksanakan ibadah haji pada bulan ini.)

___________________________________________________________________________

Diantara 12 bulan tersebut telah ditetapkan 4 bulan sebagai bulan kehormatan dan pengharaman untuk membuat kekacauan/perang/menumpahkan darah dan kezaliman yang kejelekannya amat berat dibanding jika dilakukan di bulan lainnya. 4 bulan tersebut yakni : Almuharrom , Rojab , Dzulqa’dah, Dzulhijjah

Demikian, dan sebagai penutup mari renungkan kembali Firman Alloh (At-Taubah : 36)

Sesungguhnya bilangan BULAN pada sisi Allah adalah DUA BELAS BULAN, dalam ketetapan Alloh di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya EMPAT BULAN HARAM. Itulah AGAMA YANG LURUS, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.

()  memen.wordpress.com  ()